NUANSA ILMU

Situs yang bernuansa ilmu untuk semua informasi tentang pendidikan olahraga, kesehatan, sosial, bisnis, pariwisata, serta teknologi

Nuansa ilmu. Diberdayakan oleh Blogger.

ONE STOP INFO

Custom Search
TKamis, Desember 31, 2015

Pembinaan Mental

Nuansa IlmuDrever (1971: 188) mental adalah keseluruhan struktur dan keseluruhan proses-proses dariunsur-unsur kejiwaan yang terorganisasi, maka pemahaman manusia sebagai kesatuan psiko-fisik yang organis merupakan prinsip prinsip dasar yang tidak boleh diabaikan. Dengan demikianpendekatan psiko-fisik saat ini telah berkembang lebih lanjut kepada pendekatan holistik yaitupendekatan manusia seutuhnya, baik sebagai kesatuan jiwa-raga yang organis, sebagai mahluksosial dan sebagai makhluk tuhan yang bersifat dinamis.
Pembinaan Mental

Sistematika Mental Training
Setelah pelatih menemukan kelebihan dan kelemahan atlit melalui beberapa penelitian diatas,maka sudah dapat ditetapkan sasaran dan tujuan yang akan di laksanakan melalui latihanmental (mental training), berikut sistematika latihan yang di dahului dengan latihan pendahuluan,latihan dasar, latihan mental, pemantapan dan pembentukan konsep diri
1. Latihan PendahuluanLatihan pendahuluan mental training ( preliminary training) pada dasarnya meliputi latihandengan sasaran atau tujuan sebagai berikut:
2. Menyiapkan keserasian perkembangan fisik dan mental atlit, meningkatkan prosesmetabolisme, dengan latihan pernapasan, relaksasi konsentrasi untuk menormalkanfungsi-fungsi fisiologik dan psikologik.
3. Menyiapkan fisik dan mental atlit sehingga lebih siap menerima latihan mental, untukmeningkatkan keterampilan.
Latihan pendahuluan ini dimaksudkan agar atlit memiliki kondisi dan kesiapan mental. Dalam halini keserasian dan keselarasan hubungan aspek-aspek mental psikologik atau sumber-sumber kemampuan jiwa manusia, merupakan sasaran pembinaan yang utama. Selama latihanpendahuluan ini atlit atlit dilatih untuk lebih memahami diri sendiri, berpikir positif, sehinggatimbul persepsi positif terhadap diri sendiri dan lingkungan

Latihan dasar mental training merupakan kelanjutan dari latihan pendahuluan mental training,yaitu lebih terarah untuk menanamkan landasan yang kokoh bagi perkembangan mental mentalatlet. Latihan dasar di samping menyiapkan mental yang sehat, juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapan menghadapi gangguan, menyiapkan kondisi mental sehingga memilikikesiapan mental untuk menerima latihan dalam upaya meningkatkan keterampilan mental. Jadi latihan dasar mental training merupakan landasan atau tumpuanuntuk menerima atau melakukan program-program latihan mental yang lebih berat.Untuk menguatkan kemauan atlet, maka yang bersangkutan selain memiliki pemikiran danperasaan positif terhadap lingkungan dan terhadap diri sendiri, perlu menetapkan cita-cita yangingin dicapai sesuai keadaan dan kemampuannya, oleh karena itu pembentukan citra diri merupakan program utama pada latihan dasar mental training.
Pembentukan Citra Diri Citra Diri terbentuk sesudah individu memiliki persepsi diri yang positif, persepsi diri jugamenetapkan status individu dalam konteks lingkungan dimana ia tergabung didalamnya. Citradiri terbentuk atas dasar persepsinya terhadap diri sendiri dan cita-cita ideal yang mungkindicapai oleh individu yang bersangkutan, yaitu cita-cita yang sesuai dengan keadaan dankemampuannya. Jadi terbentuknya citra diri meliputi tahap-tahap pembentukan persepsi diri yang positif dan lebih lanjut menemukan tipe ideal bagi dirinya yang secara realistik dapatdicapai.
Pengendalian Emosi Dan Penguasaan Diri untuk menanamkan landasan yang kokoh dari perkembangan mental atlet, maka atlet perludilatih untuk dapat menguasai diri dan dapat mengendalikan gejolak yang terjadi dalam dirinya;khususnya ini sangat erat kaitannya dengan penguasaan emosional, karena terjadinya akan mempegaruhi  dan jelas hal ini akan sangatberpengaruh terhadap kinerja atlet.Penguasaan emosi ini dilakukan dengan latihan-latihan untuk menjaga stabilitas emosional,menghindarkan diri dari rasa jemu, kelelahan mental, dan mengontrol gejala-gejala fisiologik yang terjadi sebagai akibat terjadinya fluktuasi emosional.

Faktor-faktor pembinaan mental:
a. Kemampuan kemauan (will power),  memupuk kemempuan dan kemauan sehingga timbul kemauan yang mantap dalam usaha untuk mencapai prestasi yang maksimal
b. Semangat daya juang (fighting spirit)semangat daya juang harus selalu ada sehingga dalam pertandingan ada usaha untuk menang. Adanya semangat daya juang di tunjukan dengan tidak ada menurunnya tempo permainan dalam pertandingan.
c. Kemempuan menghadapi kesukaran atau kegagalan. Maksudnya dalam sebuah pertandingan seorang pemain mampu mengatasih menahan emosi tergadap gangguan dari pihak lawan maupun dari suporter
d. Percaya diri ( self confidence) proses pembentukan percaya diri merupakan bagian dari prose pembinaan kondisi fisik, teknik, taktik dan kematangan bertanding
e. Menghindarkan percaya diri yang berlebihan (over confidence).
Perasaan percaya diri yang berlebihan-lebihan terjadi disebabkan oleh:
a) Selalu menang dalam pertandingan
b) Lawan selalu kalah dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya
c) Menganggap lemah lawan yang akan dihadapi.
Kurang menyiapkan diri secara serius untuk menghadapi pertandingan karena merasa dengan mudah untuk mengalahkan lawannya.
Timbul jatuh mental (mental break down) menghadap kenyataan yang berlawanan dengan dugaan semula.

Baca Juga:
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Pembinaan Mental"

 
Copyright © 2015 NUANSA ILMU - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top