Dony Lesmana
Senin, 30 November 2015 − 12:30 WIB
Nuansa Ilmu , NEW YORK - Penelitian dan pengembangan teknologi untuk "kehidupan kedua", saat ini telah dilakukan dalam sebuah proyek yang dipelopori oleh perusahaan teknologi Humai. Project ini memindahkan kesadaran manusia kedalam tubuh buatan setelah orang tersebut meninggal dunia.
Seperti dikutip dari situs resmi Humai, Senin (30/11/2015), Humai melakukan hal ini bekerja pada ambisi kebangkitan manusia melalui teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan memakan waktu 30 tahun.
Teknolgi yang mereka kembangan meliputi technology – bionics, nanotechnology dan artificial intelligence. Nanotechnology dan artificial intelligence digunakan untuk menyimpan data seseorang bagaimana cara dia berbicara, pola perilaku, proses berfikir, dan untuk mengetahui bagaimana keadaan fungsi tubuh.
Setelah itu data yang terkumpul kemudian akan melalui proses coding yang akan menjadi beberapa teknologi sensor, kemudian akan dibuat badan buatan yang akan berisi otak manusia yang sudah meninggal.
Mereka juga menjelaskan bahwa teknologi kloningan juga akan digunakan dalam proyek ini, kemudian mereka akan mengembalikan otak karena sudah melebihi batas ketentuan.
Ini bisa dikatakan ide 'gila', bahkan dalam situsnya dikatakan “Humai adalah perusahaan AI dengan misi untuk membawa kembali Anda dari akhirat. Kami ingin membawa Anda kembali ke kehidupan setelah mati.”
Perusahaan yang berbasis di Los Angeles ini memang terdengar cukup gila, karena hal semacam ini hanya sebatas ada di film fiksi. Namun tidak menutup kemungkinan misi perusahaan tersebut dapat menjadi kenyataan.
Project ini memdapatkan pendanaan dari CEO dan pendirinya, Josh Bocanegra. Ia juga menjelaskan cara kerja proyek ini dengan cara membekukan terlebih dahulu otak yang sudah meninggal menggunakan teknologi cryonics, sehingga ketika proyek ini sepenuhnya telah siap maka otak bisa langsung dimasukkan kedalam tubuh buatan.
Dengan adanya teknologi ini, seseorang akan bisa hidup kekal, karena perushaan juga mengklaim bahwa teknolgi ini mampu bertahan hingga selamanya. Namun, melakukan kloning dari manusia merupakan tindakan yang melanggar beberapa hukum seperti pelanggaran hak asasi pada teknologi kloningan. Wau, tergantung Anda bagaimana menyikapinya
Home
»
TEKNOLOGI
»
TEKNOLOGI MODERN
»
TEKNOLOGI MODERN INTERNASIONOL
»
Humai Kembangkan Teknologi untuk Kebal Mati
Dony Lesmana
Senin, 30 November 2015 − 12:30 WIB
Nuansa Ilmu , NEW YORK - Penelitian dan pengembangan teknologi untuk "kehidupan kedua", saat ini telah dilakukan dalam sebuah proyek yang dipelopori oleh perusahaan teknologi Humai. Project ini memindahkan kesadaran manusia kedalam tubuh buatan setelah orang tersebut meninggal dunia.
Seperti dikutip dari situs resmi Humai, Senin (30/11/2015), Humai melakukan hal ini bekerja pada ambisi kebangkitan manusia melalui teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan memakan waktu 30 tahun.
Teknolgi yang mereka kembangan meliputi technology – bionics, nanotechnology dan artificial intelligence. Nanotechnology dan artificial intelligence digunakan untuk menyimpan data seseorang bagaimana cara dia berbicara, pola perilaku, proses berfikir, dan untuk mengetahui bagaimana keadaan fungsi tubuh.
Setelah itu data yang terkumpul kemudian akan melalui proses coding yang akan menjadi beberapa teknologi sensor, kemudian akan dibuat badan buatan yang akan berisi otak manusia yang sudah meninggal.
Mereka juga menjelaskan bahwa teknologi kloningan juga akan digunakan dalam proyek ini, kemudian mereka akan mengembalikan otak karena sudah melebihi batas ketentuan.
Ini bisa dikatakan ide 'gila', bahkan dalam situsnya dikatakan “Humai adalah perusahaan AI dengan misi untuk membawa kembali Anda dari akhirat. Kami ingin membawa Anda kembali ke kehidupan setelah mati.”
Perusahaan yang berbasis di Los Angeles ini memang terdengar cukup gila, karena hal semacam ini hanya sebatas ada di film fiksi. Namun tidak menutup kemungkinan misi perusahaan tersebut dapat menjadi kenyataan.
Project ini memdapatkan pendanaan dari CEO dan pendirinya, Josh Bocanegra. Ia juga menjelaskan cara kerja proyek ini dengan cara membekukan terlebih dahulu otak yang sudah meninggal menggunakan teknologi cryonics, sehingga ketika proyek ini sepenuhnya telah siap maka otak bisa langsung dimasukkan kedalam tubuh buatan.
Dengan adanya teknologi ini, seseorang akan bisa hidup kekal, karena perushaan juga mengklaim bahwa teknolgi ini mampu bertahan hingga selamanya. Namun, melakukan kloning dari manusia merupakan tindakan yang melanggar beberapa hukum seperti pelanggaran hak asasi pada teknologi kloningan. Wau, tergantung Anda bagaimana menyikapinya agus tunggal Selasa, Desember 01, 2015 Nuansa Ilmu Malang, Indonesia
Senin, 30 November 2015 − 12:30 WIB
Nuansa Ilmu , NEW YORK - Penelitian dan pengembangan teknologi untuk "kehidupan kedua", saat ini telah dilakukan dalam sebuah proyek yang dipelopori oleh perusahaan teknologi Humai. Project ini memindahkan kesadaran manusia kedalam tubuh buatan setelah orang tersebut meninggal dunia.
Seperti dikutip dari situs resmi Humai, Senin (30/11/2015), Humai melakukan hal ini bekerja pada ambisi kebangkitan manusia melalui teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan memakan waktu 30 tahun.
Teknolgi yang mereka kembangan meliputi technology – bionics, nanotechnology dan artificial intelligence. Nanotechnology dan artificial intelligence digunakan untuk menyimpan data seseorang bagaimana cara dia berbicara, pola perilaku, proses berfikir, dan untuk mengetahui bagaimana keadaan fungsi tubuh.
Setelah itu data yang terkumpul kemudian akan melalui proses coding yang akan menjadi beberapa teknologi sensor, kemudian akan dibuat badan buatan yang akan berisi otak manusia yang sudah meninggal.
Mereka juga menjelaskan bahwa teknologi kloningan juga akan digunakan dalam proyek ini, kemudian mereka akan mengembalikan otak karena sudah melebihi batas ketentuan.
Ini bisa dikatakan ide 'gila', bahkan dalam situsnya dikatakan “Humai adalah perusahaan AI dengan misi untuk membawa kembali Anda dari akhirat. Kami ingin membawa Anda kembali ke kehidupan setelah mati.”
Perusahaan yang berbasis di Los Angeles ini memang terdengar cukup gila, karena hal semacam ini hanya sebatas ada di film fiksi. Namun tidak menutup kemungkinan misi perusahaan tersebut dapat menjadi kenyataan.
Project ini memdapatkan pendanaan dari CEO dan pendirinya, Josh Bocanegra. Ia juga menjelaskan cara kerja proyek ini dengan cara membekukan terlebih dahulu otak yang sudah meninggal menggunakan teknologi cryonics, sehingga ketika proyek ini sepenuhnya telah siap maka otak bisa langsung dimasukkan kedalam tubuh buatan.
Dengan adanya teknologi ini, seseorang akan bisa hidup kekal, karena perushaan juga mengklaim bahwa teknolgi ini mampu bertahan hingga selamanya. Namun, melakukan kloning dari manusia merupakan tindakan yang melanggar beberapa hukum seperti pelanggaran hak asasi pada teknologi kloningan. Wau, tergantung Anda bagaimana menyikapinya agus tunggal Selasa, Desember 01, 2015 Nuansa Ilmu Malang, Indonesia
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Humai Kembangkan Teknologi untuk Kebal Mati"